Judul : Dune
Pengarang : Frank Herbert
Penerbit : Ace Books
Tahun : 1965 (asli), 2005 (edisi 40 tahun)
Genre : Fantasy
Tebal : 528
Sinopsis
Arrakis, sebuah planet tandus yang hanya dipenuhi oleh padang pasir. Air begitu langka sehingga dapat lebih berharga daripada uang. Cacing raksasa menguasai dan berkeliaran di sepanjang padang pasir Arrakis. Satu-satunya planet yang memiliki rempah bernama melange, bahaya dan tandusnya Arrakis tetap membuatnya menjadi perebutan antara klan-klan bangsawan di galaksi. Klan Atreides, menjadi target dari konspirasi antara klan Harkonen dan Kaisar Saddham IV karena telah mengambil Arrakis dari tangan mereka. Sementara itu Paul, penerus dari klan Atreides, menjalani tes spiritual kaum mistis bene gesserit, dan mendapati dirinya sebuah mimpi. Mimpi dimana dirinya menjadi sang messiah bagi kaum fremen dan memimpin mereka pada sebuah perang suci yang akan membakar Arrakis dan seluruh galaksi.
Ulasan
Dune merupakan salah satu karya yang sering disebut sebagai "klasik modern", seperti The Man in The High Castle yang sebelumnya telah saya resensi. Sama juga dengan The Man in The High Castle, Dune karya science-fiction seminal yang merubah dan memberi pengaruh besar bagi genre tersebut hingga masa kini. Namun benarkah demikian? Apabila jeli, pembaca mungkin akan tersadar dan bertanya mengapa saya menulis fantasy di bagian informasi di atas. Saya akan menjawab ini secara detail, disertai kekecewaan saya terhadap Dune.
Sinopsis
Arrakis, sebuah planet tandus yang hanya dipenuhi oleh padang pasir. Air begitu langka sehingga dapat lebih berharga daripada uang. Cacing raksasa menguasai dan berkeliaran di sepanjang padang pasir Arrakis. Satu-satunya planet yang memiliki rempah bernama melange, bahaya dan tandusnya Arrakis tetap membuatnya menjadi perebutan antara klan-klan bangsawan di galaksi. Klan Atreides, menjadi target dari konspirasi antara klan Harkonen dan Kaisar Saddham IV karena telah mengambil Arrakis dari tangan mereka. Sementara itu Paul, penerus dari klan Atreides, menjalani tes spiritual kaum mistis bene gesserit, dan mendapati dirinya sebuah mimpi. Mimpi dimana dirinya menjadi sang messiah bagi kaum fremen dan memimpin mereka pada sebuah perang suci yang akan membakar Arrakis dan seluruh galaksi.
Ulasan
Dune merupakan salah satu karya yang sering disebut sebagai "klasik modern", seperti The Man in The High Castle yang sebelumnya telah saya resensi. Sama juga dengan The Man in The High Castle, Dune karya science-fiction seminal yang merubah dan memberi pengaruh besar bagi genre tersebut hingga masa kini. Namun benarkah demikian? Apabila jeli, pembaca mungkin akan tersadar dan bertanya mengapa saya menulis fantasy di bagian informasi di atas. Saya akan menjawab ini secara detail, disertai kekecewaan saya terhadap Dune.